Ads 468x60px

twitter facebook google pluslinkedinrss feedemail

Minggu, 10 November 2013

36. Preview Kover "Sabda Palon 4 (Pudarnya Surya Majapahit)"




Preview Kover "Sabda Palon 4 (Pudarnya Surya Majapahit)"

Terbit di penghujung tahun 2013.

Pendirian Pesantren Ngampel menuai banyak masalah. Beberapa santri berdarah Cina kerasukan dan sakit hingga meninggal. Melalui bantuan Ki Bang Kuning, seorang mantri sepuh, Sayyid Ali Rahmad bertemu sosok misterius berperut buncit yang memberikan petunjuk untuk mengangkat sembilan yantra yang ditanam Raden Wijaya di sekitar Kali Mas. Jimat-jimat tersebut sengaja ditanam untuk melawan serbuan pasukan Tatar secara niskala.

Sementara itu, I Dewa Têgal Bêsung mendapat pawisik dari Resi Agastya bahwa Dang Hyang Smaranatha sendiri, yang dicari-carinya selama ini, bakal menuju Pulau Bali untuk menyucikan kangmasnya, Sri Aji Smara Kêpakisan. Di Trowulan, keadaan istana Majapahit memanas setelah Maharaja Kêrtarajasa mangkat saat berburu. Keturunan Kêrtawijaya dan Kêrtarajasa pun saling berebut takhta.

Di Kêdhaton Kêling, seorang saudagar Tionghoa mempersembahkan putrinya nan jelita, Siu Ban Ci, kepada Bhre Kêrtabumi. Penguasa yang menggandrungi wanita-wanita cantik itu langsung tergoda dan menyelirnya, tanpa mengindahkan nasihat Sabda Palon, punakawannya yang setia. Karena api cemburu Permaisuri Amaravati, Siu Ban Ci dibuang ke Palembang saat sudah hamil tiga bulan. Enam bulan kemudian, seperti sebuah pertanda dari semesta, hujan badai melanda Palembang dan Majapahit tatkala janin Siu Ban Ci lahir ke dunia. Sungai Musi dan Brantas meluap seketika. Banjir besar terjadi di Sumatra dan Jawa pada saat yang sama. Dan Surya Majapahit pun perlahan-lahan sirna

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar