Ads 468x60px

twitter facebook google pluslinkedinrss feedemail

Selasa, 08 Oktober 2013

3. Darmagandhul – Kisah Kehancuran Jawa dan Ajaran-ajaran Rahasia

 KITAB PALING KONTROVERSIAL DI NUSANTARA

Pada suatu hari, Darmagandhul, seorang murid yang tajam hatinya, bertanya kepada gurunya, Kiai Kalamwadi, tentang awal mula kenapa masyarakat Jawa meninggalkan agama Buda dan beralih memeluk agama Islam. Pada saat itulah Kiai Kalamwadi mulai menyadari bahwa rahasia kehancuran Majapahit dan Jawa, yang disembunyikan para penguasa selama berabad-abad, patut dibabarkan kepada Darmagandhul, agar menjadi pelajaran bagi generasi mendatang. Kiai Kalamwadi memperoleh pengetahuan itu dari gurunya, Raden Budi, yang mewarisi cerita sejarah dan ilmu-ilmu rahasia leluhur Jawa.
Melalui percakapan yang disenandungkan, Kiai Kalamwadi lantas berkisah tentang kehancuran Majapahit karena serangan Demak, yang dipimpin Raden Patah, putra kandung Prabu Brawijaya yang berkuasa, atas prakarsa para sunan. Serangan tersebut dilatarbelakangi oleh keinginan para sunan untuk mengganti pemerintahan Majapahit yang mereka anggap kafir dengan pemerintahan Islam. Hanya Syekh Siti Jênar yang menolak rencana itu, sehingga ia dijatuhi hukuman mati. Sejak saat itu, kitab-kitab agama Buda dibakar nyaris tanpa sisa dan, karena hegemoni penguasa baru, masyarakat Jawa Buda berbondong-bondong memeluk agama Islam. Yang menolak masuk Islam kemudian mengasingkan diri ke hutan, pegunungan, dan Pulau Bali.

Semenjak terbit pertama kali dalam bahasa Jawa, Darmagandhul telah menuai kontroversi dan polemik tak berkesudahan di Tanah Air selama seratus tahun. Kitab ini bagai pisau bermata dua: dicintai kaum Kejawen dan Islam Abangan sekaligus dibenci kaum Islam Radikal. Kitab ini hadir dalam versi prosa dan tembang. Buku yang berada di tangan Anda saat ini merupakan terjemahan prosa sekaligus tembang, yang sudah sangat jarang ditemukan. Yang menjadi keistimewaan buku ini adalah: Damar Shashangka, penerjemah dan pengulas buku ini, memberikan ulasan dan kritik tentang senjakala Majapahit serta ajaran Islam, Buda, dan Kejawen, demi mencari titik temu, intisari spiritual, di antara tiga kepercayaan tersebut.
Buku yang bisa dijadikan koleksi khusus ini berisi dua versi Serat Darmagandhul yang kontroversial: versi tembang (puisi) yang pernah diterbitkan oleh Redaksi Almanak H. Bunning, Yogyakarta pada tahun 1920 dan bertuliskan huruf Jawa, dan versi gancaran (prosa) yang pernah diterbitkan oleh TB. Sadu Budi, Surakarta, pada tahun 1959, bertuliskan huruf latin.
Naskah dalam bentuk tembang tidak banyak beredar di masyarakat. Namun naskah dalam bentuk gancaranlah yang beredar luas dan dikenal di mana-mana. Naskah terbitan TB. Sadu Budi tersebut pernah dilarang pada era 50-an, tidak lama setelah beredar di tengah masyarakat. Pada tahun 1980-an, naskah ini beredar lagi. Badan Koordinasi Pengawas Kepercayaan Masyarakat (BAKORPAKEM) segera mengadakan razia dari rumah ke rumah. Hingga akhirnya, menjelang tahun 1998, naskah Serat Darmagandhul bisa dikenal dan beredar luas lagi.
Versi tembang (puisi) yang bertuliskan huruf Jawa sangat susah ditemukan. Paling banter yang bisa ditemukan adalah versi gancaran (prosa). Kini Penerbit Dolphin mengemas dua versi Serat Darmagandhul tersebut dalam satu buku dan sudah disertai terjemahan dan ulasannya berjudul Darmagandhul (Kisah Kehancuran Jawa dan Ajaran-Ajaran Rahasia).

Darmagandhul
Karya Damar Shashangka
ISBN: 978-979-16110-6-0
Penerjemah: Damar Shashangka
Penyunting: Salahuddien Gz
Penggambar Sampul: Yudi Irawan
Harga: Rp 75.000,- 
Tebal: 460 halaman

Cara Pemesanan Buku :

Kirim SMS / WA di 081393725615. Tuliskan Judul dan jumlah pesanan, Nama & Alamat lengkap. Tunggu balasan SMS / WA untuk keterangan selanjutnya.

Atau Pesan Buku via Inbox FB : EKO WALUYO

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar